Mencintaimu membuatku bahagia bahkan hanya dengan memikirkanmu. Membayangkanmu tersenyum sudah cukup membuat suasana hatiku damai hingga malam datang. Aku menerima kesempurnaanmu yang tidak lengkap, memahami kekuranganmu yang sempurna, dan belajar berdamai dengan segala hal yang ada padamu.
Bukan hal mudah, aku yakin. Bukan hal menyenangkan, itu pasti. Karena berdamai dengan diri sendiri ataupun dengan orang lain membutuhkan pengorbanan luar biasa. Untuk melaluinya kupahami bahwa Allah SWT menciptakan setiap manusia itu unik. Bahwa Allah SWT menciptakan manusia sebagai sebuah mahakarya yang sempurna namun dalam wujud yang berbeda-beda.
Sesuatu yang mungkin aku anggap tidak baik, boleh jadi itu paling baik untukku versi Allah SWT. Sesuatu yang nanti aku sesali dan membuatku kesal, bisa jadi itu hal indah yang diharapkan orang lain. Aku harus lebih banyak bersyukur. Menjadi penutup kekurangan dan pelengkap ketidaksempurnaan.
Toh, akupun bukan makhluk sempurna yang benar semua, hebat semua, semua ada ataupun semua bisa. Bersama bukan berarti bahagia selamanya, tapi setidaknya bersama bisa saling membahagiakan, saling sedih dan saling mendukung. Akan selalu berusaha agar tak menjadi toxic, agar tak menjadi enemi dan pembunuh karakter bagi pasangan. We will young together until jannah.
